Total Tayangan

Sabtu, 08 September 2012

Pertanyaan ?

Apa arti dari semua ini ?
Coba jelaskan kepadaku
Seringkali merasa lelah berfikir sendirian, merasa tertinggal
Apa arti hidup ?
Apa arti kebahagiaan ?
Apa arti cinta ?
Dan pertanyaan terakhir apa arti Tuhan?
Apakah hidup itu hanya untuk mencari suatu jawaban ?
Apakah jawaban itu akan membentuk kebahagiaan ?
Apakah kebahagiaan itu akan mewujudkan cinta ?
Dan Apakah dengan cinta itu akan menemukan Tuhan ?
Entahlah mengapa yang berkisar di putaran otak ku hanya suatu bentuk pertanyaan?
Mungkin karena belum dapat aku temukan jawaban yang sempurna
Semua jawaban yang aku dapat merupakan asumsi tidak dalam kepastian
Sebenarnya alasan dari banyak pertanyaan itu adalah
Aku hanya ingin dapat hidup, dengan bahagia, penuh cinta dan menemukan Tuhan di dalam diri.


Lumpur mengendap

Aku tau air itu sangat keruh
Aku biarkan lumpur mengendap hingga airnya menjadi jernih
Tak kuasa aku mengembalikan kejernihannya
Sangat mudah membuat air itu menjadi keruh
Tetapi sangat sulit dan diperlukan kesabaran hingga dapat menunggu waktu yang akan bekerja menjernihkannya kembali
Tidak ada yang bisa aku perbuat dan seringkali merasa tidak berdaya
Merasa tidak berguna sepenuhnya
Air itu sumber kehidupanku
Yang diciptakan hanya untuk aku
Aku ingin melakukan sesuatu
Tetapi karena keterbatasanku 
Aku hanya diam terpaku
Merenungi segala hal yang terjadi
Aku yang telah membuat keruh air itu
Menyesali segala yang terjadi dan hanya kembali menunggu
Aku harap hujan tak datang mengganggu
Karena lumpur akan kembali menguap dan kembali keruh
Sehingga membuatku lelah menunggu


Jumat, 31 Agustus 2012

Jiwa yang searah

Seindah apapun huruf yang terbentuk
Dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita dapat bergerak jika ada jarak?
Dapat saling menyayang bila ada ruang?
Dan saling menjaga bila ada batas?
Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan
Tapi jangan terikat sampai membuat sesak
Jadi ulurlah tali itu perlahan
Sejenak napas akan terasa melega dengan sepasang paru-paru yang terbagi
Darah akan mengalir deras hingga sampai jantung berdetak
Tidak ada belahan jiwa
Karena jiwa tidak dapat dibelah
Hanya akan bertemu dengan jiwa lain yang searah

Terimakasih suamiku tercinta untuk menjadi jiwa yang searah...

Laughing & Crying & Writing & Waiting...



Aku terlalu mudah untuk tertawa pada saat aku mengekspresikan kebahagiaan.
Terlalu mudah juga untuk menangis pada saat aku mengekspresikan kesedihan.
Aku seringkali tak bisa berkata-kata, karena itu aku menulis.
Sebelum aku bisa berubah pikiran, kukeluarkan kertas itu, kutaruh di bagian atas tumpukan, kemudian aku mulai menulis, menulis semua rasa yang tak bisa terungkap, sebuah surat untuk Tuhan...
Tuhan ytc,
Saya mohon campur tangan Tuhan untuk memberikan saya kekuatan di dalam perjalanan saya menjalani kehidupan. Saya merasa telah gagal, bukan karena saya tidak berusaha, tetapi justru karena saya terlalu berambisi, saya ingin lebih bahagia. Proses yang pahit ini telah membuat saya tidak berdaya.
Saya sadar, Tuhan sangat sibuk dengan masalah yang lebih berat, tragedi dan juga konflik di dunia yang lebih besar dibandingkan dengan permasalahan kehidupan saya. Tetapi Tuhan, menurut pengertian saya, kesehatan bumi ini juga bergantung dari kesehatan dari setiap individu yang mendiami bumi ini. Jadi jika ada jiwa terbelenggu dalam konflik, seluruh dunia akan terkontaminasi olehnya. Begitu juga, jika satu atau dua jiwa dibebaskan dari rasa ini, tentunya akan meningkatkan kesehatan dari seluruh jiwa di dunia, seperti juga beberapa sel sehat dalam tubuh manusia akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dengan penuh kerendahan hati saya mohon, bantu saya untuk dapat sanggup mengakhiri rasa ini. Sehingga dua atau lebih orang dapat memiliki kesempatan untuk hidup bebas dan bahagia, sehingga kebencian dan kegetiran berkurang di dunia yang telah banyak mengalami penderitaan.
Saya mohon Tuhan, untuk sesuatu yang indah itu akan berubah untuk menjadi sesuatu yang indah lainnya. Dan saya bisa melepaskannya sekarang.
Terimakasih atas perhatian Tuhan yang penuh kasih.
Dengan penuh rasa hormat.

Kemudian kertas itu kutaruh dalam kotak dan kututup kotak itu.
Aku menunggu sesuatu terjadi, tapi tidak ada yang terjadi.
Tidak ada angin yang menghembus.
Tidak ada malaikat di pintu.
Tidak banyak bertanya, karena seringkali tak ada jawaban.
Namun aku akan tetap menunggu sampai jawaban itu ada...

Kamis, 30 Agustus 2012

Jalan Hidup


Saat pemikiran dan pemahaman ingin terus dipacu sepenuhnya
Ketika sudah terjerembab dalam atavisme dan dinamisme
Jalan hidup yang telah ditentukan dan ditempuh itu terasa buntu
Memang bukan soal rasio lagi
Datang kembali kepada Sang Gusti, kuserahkan semua kepada-Mu
Sang Gusti tidak mengambil semua yang telah aku serahkan
Dikembalikan semua kepadaku dan diberinya aku perantara
Untuk mengisarkan otakku dari metafisika walaupun hanya sekejap
Menjadi suatu pembuktian
Karena menjadi peka adalah hal yang tidak mudah
Hasilnya : Aku telah, tetap, dan akan terus menjadi diriku sendiri
Dimana aku perlu meleburkan diri pada Sang Gusti
Tidak membantah dan mengiakan
Aku jalan terus, untuk terus jalani hidup.
Tentunya dengan konsistensi penuh dan ketulusan.

Hitam dan Putih


Dari luar terlihat baik-baik saja, terlihat kokoh, kuat, sempurna, dan bahagia. 
Seakan ia mampu berpijak kepada kehidupan dengan tegak berdiri, sekalipun ia diterpa badai dan goncangan bumi. 
Tidak ada yang mengetahui seberapa besar perjuangannya menjalani hidup. 
Bagaimana ia berjuang disetiap helaan napas dan detakan jantung. 
Bagaimana ia berjuang menyelami diri sendiri mencari kesejatian diri. 
Kita tidak akan pernah tau seperti apa rasanya menyelami diri sendiri yang hitam dan pekat tanpa ada cahaya. 
Mencari cahaya, ia selalu mencari cahaya agar ia dapat hidup. 
Ia membutuhkan cahaya. 
Tapi yang ia temukan hanya cahaya yang remang-remang. 
Kadang ada kadang tidak ada. 
Memang menjadi kokoh dan kuat dalam kehidupan itu tidak mudah. 
Bagi orang yang memiliki pemikiran yang rumit tak berbentuk : (terlihat hitam) 
“Hidup itu adalah tuntutan untuk bahagia” 
Sedangkan seorang jernih dengan pemikiran sederhana : (terlihat putih) 
“Hidup itu adalah dinikmati dengan rasa senang” 
Lalu seperti apakah diri kita sendiri? 
Seseorang dengan pemikiran rumit ataukah seseorang dengan pemikiran sederhana? 
Jiwa dengan pemikiran yang rumit : 
Terlihat baik-baik saja tapi sebenarnya jiwanya terguncang. 
Terlihat sepertinya sih kuat tapi sebenarnya rapuh. 
Pemikirannya rumit seperti labirin yang tidak pernah dibuat jalan keluarnya. 

Sedikit renungan : 

Segalanya sudah ada, yang diberikan sudah banyak oleh Sang Pencipta 
Nikmat apalagi yang dilupakan dan tak dianggap? 

Seperti seorang sahabat inspirasi pernah berkata : 

Putaran kehidupan tiada pernah berhenti. 
Melakoni setiap deretan episode yang dihadirkan utamanya berporos kepada satunya itikad, ucapan, & laku. 
Hitam dan Putih kehadirannya bukan untuk dipertentangkan, itu dihadirkan untuk menyempurnakan ketulusan diri. 

Arus Sungai


Aku merasa tertinggal...
Di belakang...
Di kejauhan...
Semua seperti berlangsung cepat. Tiba-tiba aku menyadari kalau aku seperti naik perahu karet di atas sungai deras dengan batu-batu besar menghadang, membentur dan menggoncang perahu yang aku naiki. Aku terjatuh merasakan sakit dan terluka namun sesaat aku kembali tenang tetapi sedetik kemudian jantungku di kejutkan oleh jeram yang membuatku kelimpungan mencari pegangan dan bertahan agar perahu yang aku naiki tidak terbalik. 
Penuh tantangan.
Sejujurnya ini menegangkan. Adrenalinku terpacu.
Tapi energiku terkuras. 
Ketika aku kembali kerumah dan tidak mampu mengusir bayangan kenangan itu aku merasa sangat lemah dan kelelahan. 
Lelah lahir dan batin. 
Lelah berpikir keras. 
Lelah dengan sikap awas menghadapi kejutan-kejutan dari Tuhan Alam Semesta.
Aku berusaha menikmati keduanya, aliran deras dan aliran tenang itu.
Karena kedua hal itu merupakan rancangan kehidupan yang Tuhan berikan.

Sedih & Bahagia


Coba perhatikan bagaimana seorang badut bekerja dengan baik, tugasnya adalah menghibur anak-anak agar merasa tertawa gembira. Coba perhatikan lagi bagaimana kedalaman hati seorang badut tersebut. Apakah realitasnya ia merasakan hal yang sama bahagianya dengan anak-anak yang dihiburnya. Sejatinya manusia diberikan pilihan dalam merasakan kehidupan. Jelas terasa jika kita mengalami dua moment sekaligus yaitu sedih dan bahagia. Menangis jika kita sedang sedih dan tertawa jika kita sedang bahagia. Mengapa tidak kita balik pasangan itu menjadi tertawa jika kita sedang sedih dan menangis jika kita sedang bahagia. Jangan dibilang kurang waras jika ada sebagian orang yg mengambil sikap seperti itu. Bisa saja hal itu terjadi karena saat sedang sedih kita tersenyum dan tertawa bahkan syukuran karena menganggap kesedihan ini akan digantikan oleh rahmat Allah yang tak terbatas. Dan bisa saja saat bahagia kita menangis karena mengingat takutnya hal ini sebagai ujian disaat kelapangan sehingga kita lupa bersyukur, lupa beribadah, dan berada dalam kesombongan yang nyata. Mayoritas manusia akan bersikap secara standart dan kembali pada pilihan manusia itu sendiri bagaimana cara menyikapi hidup ini secara baik dan benar menurut konteks yang diimaninya.

Sebatas Pikiran Manusia

Interaksi manusia dengan manusia didalam lingkungan terkadang menimbulkan pengkikisan terhadap keyakinan diri terhadap kekuasaan Tuhan. Kita seakan-akan merasa bahwa kekuasaan ada di manusia yang berada diatas kita. Manusia yang dapat mengatur kehidupan kita bukan diri manusia sendiri itu yang mengatur kehidupannya sendiri. Memang kekuasaan manusia hanya bersifat sementara berbeda dengan kekuasaan Tuhan yang mutlak dan abadi. Manusia hanya bisa melabelkan manusia yang lain menurut standart dunia semata, yaitu dengan materi, pendidikan, fisik, dan berbagai atribut dunia yang terlihat sempurna dan menakjubkan. Manusia tidak mampu menyelami dan memahami esensi manusia yang lain secara ketulusan hati, niat yang baik dan bahkan akhlak yang baik. padahal manusia dan manusia lainnya itu merupakan jenis makhuk yang sama. Mengapa banyak manusia yang tidak memahami manusia yang lain? manusia yang bisa memahami biasanya manusia yang mau membuka pikirannya dan manusia yang pernah merasakan hal yang serupa. Sedangkan manusia yang tidak bisa memahami adalah manusia yang menyempitkan pikirannya dan sudut pandangnya.
Tuhan itu esensinya selalu ada, selalu hadir dihati yang mempunyai keyakinan, mengapa seringkali kita tidak mampu merasakan keberadaan Tuhan ada didekat kita mungkin semua itu karena perlakuan kita terhadap Tuhan. Kita mencari Tuhan disaat susah, namun ketika sedang senang kita melupakannya, dan setelah kembali susah kita mencari Tuhan lagi sampai begitu seterusnya dan hal itupun terjadi berulang-ulang. Sampai pada akhirnya seringkali kita mempersalahkan Tuhan dengan kejadian pahit yang menimpa. Kalau kejadiannya ternyata seperti ini jadi siapa yang mempermainkan siapa? Tuhan yang mempermainkan kita ataukah kita yang mempermainkan Tuhan?
Tuhan membiarkan bukan berarti Tuhan tidak peduli. Dengan alat yang bernama kesabaran itulah, kita dapat mengetahui bahwa Tuhan akan bertindak jika ia berkehendak. Kehendaknya bersifat mutlak. Teruskan proses yang berjalan jangan pernah terhenti karena kelelahan. Jadikan jiwa ini kuat dan olah rasa ketidak berdayaan menjadi sesuatu kepasrahan kaepada yang memiliki segala kekuasaan. Terkadang memang kita seringkali merasa Tuhan pergi meninggalkan kita disaat kita sedang menghadapi kesulitan dan kepahitan dalam hidup, itu hanya sebagian rasa yang mempersalahkan Tuhan tanpa kita sadari mungkin kita yang telah mempermainkan Tuhan . Sebenarnya Tuhan sedang menguji sejauh mana tingkatan keyakinan kita terhadap Nya. 

Minggu, 05 Agustus 2012

Bunga


Biarkan bunga itu di tempatnya, jangan biarkan ia menjalar sehingga menjadi liar.
Aku tak ingin ia tumbuh tak beraturan, aku hanya ingin ia berkembang dengan batasan.
Kalau saja dari dulu tak kubiarkan ia berkembang liar tanpa batasan tentunya ia akan menjadi bunga yang sangat mengagumkan.
Tapi mungkin dengan membiarkan ia menjalar tak tentu arah dan merasakan bagaimana kesulitan ia bertahan melawan cuaca dan lingkungan membuatnya hingga kini masih kuat bertahan.
Bungaku sayang kubiarkan ia berkembang dengan aturan.
Kubiarkan ia berkembang dengan ketentuan.
Kubiarkan ia tumbuh dengan batasan.
Alam akan bersahabat dengan aturan sampai batasan.
Bukan lagi kebebasan yang menyesatkan.
Bukan lagi kembali menjadi tandus setelah bertumbuh.
Aku ingin ia dapat bertumbuh secara tenang dan mengagumkan sebagai warna kehidupan.

Kamis, 19 Juli 2012

Ragam Rasa


Kebahagiaan yang tercipta akan terasa lebih sempurna jika kita mampu untuk mengontrol rasa bahagia itu dalam diri.

Meresapi tiap helaan nafas yang selalu hadir dalam diri.

Sadar terhadap kekinian yang kita rasakan.

Menapaki jalan untuk membuat jejak kehidupan menjadi lebih bermakna.
(QS.14:17)


Kesepian menjadi tidak berarti saat jiwa telah menemukan ketenangan dalam mengingatNya.
Dan dengan penuh kesadaran penuh bahwa Dia akan selalu ada dalam setiap helaan nafas.
(QS.2:152 & QS.93:3)

Kecemasan dan Ketakutan hadir dalam rasa yang akan mewarnai kehidupan manusia.
Karena memang manusia diciptakan bersifat lemah (QS.4:28)

Sangat bertolak belakang dengan kesombongan yang selalu tercipta didalam diri manusia (QS.39:49)

Kendalikan jiwa dan rasa sebaik mungkin untuk menjadi manusi yang seimbang.
Jika hidup ini hanya dilalui dengan tidak adanya kesadaran penuh akan kehidupan tentu akan terasa sia-sia.
(QS.103:2) Jadikan hidup ini bernilai.

Nelayan terapung

Kembali terapung dan terasing itulah rasa yang hadir kedalam dirinya.

Seperti seorang nelayan yang baru saja usai menghadapi badai yang sangat kencang ditengah lautan.

Kehilangan sebagian hasil dari tangkapannya.

Kebingungan mencari arah angin untuk dapat kembali pulang.

Oh Tuhan, adakah arah angin itu membawanya kembali ketitik kordinat yang sama.

Dimana ia akan kembali merasa nyaman.

Merasa terpenuhi lagi segala hasrat dalam jiwa.

Atau Engkau dengan sengaja membiarkan dirinya terombang-ambing dalam rasa yang penuh harap karena engkau ingin ia menunggu dan sabar.

Membiarkan seluruh proses berjalan alami.

Membiarkan kejutan dan kebahagiaan hadir dengan sendirinya.

Kamis, 21 Juni 2012

Jalan Lurus Kedepan


Jalan lurus kedepan...
Tak selamanya hidup berjalan lurus kedepan...
Dalam hidup akan kita temukan jalan berkelok, namun usahakan untuk tetap berjalan lurus kedepan...
Ada saat dimana kamu akan temukan kelokan yang memikat demikian indahnya...
Ketika kamu merasakan melewati kelokan yang berliku itu ternyata menyesatkan...
Kamu lantas kehilangan arah, tanpa tujuan...
Tak perlu kembali keperjalanan awal untuk memperbaiki keadaan, tetaplah berjalan lurus kedepan...
Jalan lurus itu akan terlihat sangat indah ketika kamu telah merasakan melewati kelokan yang berliku dan menyesatkan...
Temukan kebahagiaanmu dengan tetap berjalan lurus kedepan...
Tanpa rasa takut dan putus harapan...
Jalan lurus kedepan tanpa menoleh kebelakang...
Jalan lurus kedepan raih harapan biru bukan ungu...
Tuhan tau kamu ingin kembali kejalan yg benar...

Selasa, 08 Mei 2012

Bernafas


Memasuki halusinasi ketika dunia berayun-ayun memutar pada rotasinya, seimbang hanya bagi dirinya sendiri.
Kapan saya harus datang? Sekarang atau sepuluh ribu tahun atau sepuluh juta tahun yg akan datang?
Saya harap saya bisa menerima dgn gembira atau dengan kegembiraan yg sama, saya bisa menunggu.
Melihat kedalam ketidak sabaran dan kemarahan saat keduanya timbul.
Lihat apakah kita bisa menerima sudut pandang yang berbeda.
Melihat segala sesuatu berkembang sepanjang waktu.
Ketika kita merasa dibawah tekanan dan terhambat sesuatu yang ingin kita lakukan.
Sesulit kelihatannya saat tidak ada reaksi.
Mengingat apa yang telah dikatakan, apa yang telah diberitahukan dan apa yang harus dilakukan.
Saya hanya dapat bernafas, biarkan apa adanya.
Biarkanlah berkembang apa adanya, tanpa memaksakan apapun padanya.
Hanya bernafas, mewujudkan ketenangan, menjadi sabar...

Jumat, 09 Maret 2012

Ketidaksempurnaan



Ketidak sempurnaan ada untuk mengajarkan kesempurnaan pada manusia.
Ketidak sempurnaan ada untuk menjadi lahan-lahan latihan jiwa.

Bukankah setelah tertabrak berbagai karang kehidupan, jatuh dalam banyak jurang kehidupan kemudian jiwa bisa menemukan jalan pulang dengan tenang? Entahlah...

Pejalan kaki di jalan kejernihan akan selalu banyak bertanya mengenai makna kehidupan tentang jejak makna yang telah terlewati.

Waktu! Akan terus menerus berjalan tanpa henti.

Masa lalu ibarat jejak kaki di padang pasir, akan ada sebagian jejak terhapus oleh angin.

Jangan menoleh kebelakang untuk melihat ketidak sempurnaan jejak yang tertinggal dan yang terhapuskan.

Tujuan hidup bagi pejalan kaki di jalan kejernihan adalah memasuki kembali rumah kebahagiaan yang abadi.

Menjalani kehidupan dengan berbagai situasi yang ada dengan cara menyelami lapisan keikhlasan secara mengagumkan kemudian berpelukan dengan kehidupan secara penuh penerimaan.

Inilah awal terbitnya matahari di dalam diri.

Ketidak sempurnaan ada untuk menyadarkan diri dari kesombongan dan ke"AKU"an.

Ketidak sempurnaan ada sebagai ujian-ujian bagi kehidupan untuk belajar mencapai kesempurnaan.

Pertanyaannya adalah bagaimana kita mencapai kesempurnaan itu?

Teori Kehidupan




Semua manusia itu bodoh ketika ia belum bisa memahami arti dirinya sendiri.

Di dalam kehidupan penuh dengan teori.

Teori tentang kesadaran, teori tentang kebahagiaan, teori tentang pencerahan, dan setelah kita banyak mempelajari mengenai teori-teori kehidupan, saat kita ingin melangkah menjalani kehidupan kita seringkali mengalami kebingungan.
Apakah teori ini berguna?

Hidup ini hanya dapat dijalani mengalir apa adanya dengan segala bentuk penerimaan secara penuh terhadap keputusan dan ketetapan Yang Maha Kuasa.


Dan ketika kita menjalani proses kehidupan kita menyelami makna di setiap nafas kehidupan.


Jadilah manusia yang sadar, peka dan tidak lalai.


Jadilah baik untuk diri sendiri, lingkungan, dan alam.


Setiap manusia mempunyai lakon masing-masing dalam kehidupan, lakon itu sudah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa.


Dalam setiap lakon yang kita lakoni akan kita temukan permasalahan dan persoalan.


Cara kita mengolah persoalan dan permasalahan itulah yang akan menjadi nilai kita.


Nilai sejauh mana kita mampu menjalani lakon kita dengan baik.


Sanggup tidak menjalani lakon hidup ini hanya ada 2 pilihan:


Jika tidak sanggup sebagian orang memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidup pada fase dunia.


Jika sanggup jalani tiap momen secara penuh dengan kesadaran.


Jangan mengeluh karena hal itu akan mengurangi nilai hidup kita.


Dalam setiap momen kehidupan ada banyak rasa yang beragam, tergantung bagaimana kita merasakannya.


Ada rasa yang kita sukai, ada juga rasa yang kita tidak sukai, semua telah tersaji secara penuh di dalam tiap momen kehidupan.


Yang kita perlukan dalam hidup ini adalah Sadar dan Mengerti.


Maaf... Tulisan ini pun hanya sebagian dari teori kehidupan.