Total Tayangan

Jumat, 31 Agustus 2012

Jiwa yang searah

Seindah apapun huruf yang terbentuk
Dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita dapat bergerak jika ada jarak?
Dapat saling menyayang bila ada ruang?
Dan saling menjaga bila ada batas?
Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan
Tapi jangan terikat sampai membuat sesak
Jadi ulurlah tali itu perlahan
Sejenak napas akan terasa melega dengan sepasang paru-paru yang terbagi
Darah akan mengalir deras hingga sampai jantung berdetak
Tidak ada belahan jiwa
Karena jiwa tidak dapat dibelah
Hanya akan bertemu dengan jiwa lain yang searah

Terimakasih suamiku tercinta untuk menjadi jiwa yang searah...

Laughing & Crying & Writing & Waiting...



Aku terlalu mudah untuk tertawa pada saat aku mengekspresikan kebahagiaan.
Terlalu mudah juga untuk menangis pada saat aku mengekspresikan kesedihan.
Aku seringkali tak bisa berkata-kata, karena itu aku menulis.
Sebelum aku bisa berubah pikiran, kukeluarkan kertas itu, kutaruh di bagian atas tumpukan, kemudian aku mulai menulis, menulis semua rasa yang tak bisa terungkap, sebuah surat untuk Tuhan...
Tuhan ytc,
Saya mohon campur tangan Tuhan untuk memberikan saya kekuatan di dalam perjalanan saya menjalani kehidupan. Saya merasa telah gagal, bukan karena saya tidak berusaha, tetapi justru karena saya terlalu berambisi, saya ingin lebih bahagia. Proses yang pahit ini telah membuat saya tidak berdaya.
Saya sadar, Tuhan sangat sibuk dengan masalah yang lebih berat, tragedi dan juga konflik di dunia yang lebih besar dibandingkan dengan permasalahan kehidupan saya. Tetapi Tuhan, menurut pengertian saya, kesehatan bumi ini juga bergantung dari kesehatan dari setiap individu yang mendiami bumi ini. Jadi jika ada jiwa terbelenggu dalam konflik, seluruh dunia akan terkontaminasi olehnya. Begitu juga, jika satu atau dua jiwa dibebaskan dari rasa ini, tentunya akan meningkatkan kesehatan dari seluruh jiwa di dunia, seperti juga beberapa sel sehat dalam tubuh manusia akan meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dengan penuh kerendahan hati saya mohon, bantu saya untuk dapat sanggup mengakhiri rasa ini. Sehingga dua atau lebih orang dapat memiliki kesempatan untuk hidup bebas dan bahagia, sehingga kebencian dan kegetiran berkurang di dunia yang telah banyak mengalami penderitaan.
Saya mohon Tuhan, untuk sesuatu yang indah itu akan berubah untuk menjadi sesuatu yang indah lainnya. Dan saya bisa melepaskannya sekarang.
Terimakasih atas perhatian Tuhan yang penuh kasih.
Dengan penuh rasa hormat.

Kemudian kertas itu kutaruh dalam kotak dan kututup kotak itu.
Aku menunggu sesuatu terjadi, tapi tidak ada yang terjadi.
Tidak ada angin yang menghembus.
Tidak ada malaikat di pintu.
Tidak banyak bertanya, karena seringkali tak ada jawaban.
Namun aku akan tetap menunggu sampai jawaban itu ada...

Kamis, 30 Agustus 2012

Jalan Hidup


Saat pemikiran dan pemahaman ingin terus dipacu sepenuhnya
Ketika sudah terjerembab dalam atavisme dan dinamisme
Jalan hidup yang telah ditentukan dan ditempuh itu terasa buntu
Memang bukan soal rasio lagi
Datang kembali kepada Sang Gusti, kuserahkan semua kepada-Mu
Sang Gusti tidak mengambil semua yang telah aku serahkan
Dikembalikan semua kepadaku dan diberinya aku perantara
Untuk mengisarkan otakku dari metafisika walaupun hanya sekejap
Menjadi suatu pembuktian
Karena menjadi peka adalah hal yang tidak mudah
Hasilnya : Aku telah, tetap, dan akan terus menjadi diriku sendiri
Dimana aku perlu meleburkan diri pada Sang Gusti
Tidak membantah dan mengiakan
Aku jalan terus, untuk terus jalani hidup.
Tentunya dengan konsistensi penuh dan ketulusan.

Hitam dan Putih


Dari luar terlihat baik-baik saja, terlihat kokoh, kuat, sempurna, dan bahagia. 
Seakan ia mampu berpijak kepada kehidupan dengan tegak berdiri, sekalipun ia diterpa badai dan goncangan bumi. 
Tidak ada yang mengetahui seberapa besar perjuangannya menjalani hidup. 
Bagaimana ia berjuang disetiap helaan napas dan detakan jantung. 
Bagaimana ia berjuang menyelami diri sendiri mencari kesejatian diri. 
Kita tidak akan pernah tau seperti apa rasanya menyelami diri sendiri yang hitam dan pekat tanpa ada cahaya. 
Mencari cahaya, ia selalu mencari cahaya agar ia dapat hidup. 
Ia membutuhkan cahaya. 
Tapi yang ia temukan hanya cahaya yang remang-remang. 
Kadang ada kadang tidak ada. 
Memang menjadi kokoh dan kuat dalam kehidupan itu tidak mudah. 
Bagi orang yang memiliki pemikiran yang rumit tak berbentuk : (terlihat hitam) 
“Hidup itu adalah tuntutan untuk bahagia” 
Sedangkan seorang jernih dengan pemikiran sederhana : (terlihat putih) 
“Hidup itu adalah dinikmati dengan rasa senang” 
Lalu seperti apakah diri kita sendiri? 
Seseorang dengan pemikiran rumit ataukah seseorang dengan pemikiran sederhana? 
Jiwa dengan pemikiran yang rumit : 
Terlihat baik-baik saja tapi sebenarnya jiwanya terguncang. 
Terlihat sepertinya sih kuat tapi sebenarnya rapuh. 
Pemikirannya rumit seperti labirin yang tidak pernah dibuat jalan keluarnya. 

Sedikit renungan : 

Segalanya sudah ada, yang diberikan sudah banyak oleh Sang Pencipta 
Nikmat apalagi yang dilupakan dan tak dianggap? 

Seperti seorang sahabat inspirasi pernah berkata : 

Putaran kehidupan tiada pernah berhenti. 
Melakoni setiap deretan episode yang dihadirkan utamanya berporos kepada satunya itikad, ucapan, & laku. 
Hitam dan Putih kehadirannya bukan untuk dipertentangkan, itu dihadirkan untuk menyempurnakan ketulusan diri. 

Arus Sungai


Aku merasa tertinggal...
Di belakang...
Di kejauhan...
Semua seperti berlangsung cepat. Tiba-tiba aku menyadari kalau aku seperti naik perahu karet di atas sungai deras dengan batu-batu besar menghadang, membentur dan menggoncang perahu yang aku naiki. Aku terjatuh merasakan sakit dan terluka namun sesaat aku kembali tenang tetapi sedetik kemudian jantungku di kejutkan oleh jeram yang membuatku kelimpungan mencari pegangan dan bertahan agar perahu yang aku naiki tidak terbalik. 
Penuh tantangan.
Sejujurnya ini menegangkan. Adrenalinku terpacu.
Tapi energiku terkuras. 
Ketika aku kembali kerumah dan tidak mampu mengusir bayangan kenangan itu aku merasa sangat lemah dan kelelahan. 
Lelah lahir dan batin. 
Lelah berpikir keras. 
Lelah dengan sikap awas menghadapi kejutan-kejutan dari Tuhan Alam Semesta.
Aku berusaha menikmati keduanya, aliran deras dan aliran tenang itu.
Karena kedua hal itu merupakan rancangan kehidupan yang Tuhan berikan.

Sedih & Bahagia


Coba perhatikan bagaimana seorang badut bekerja dengan baik, tugasnya adalah menghibur anak-anak agar merasa tertawa gembira. Coba perhatikan lagi bagaimana kedalaman hati seorang badut tersebut. Apakah realitasnya ia merasakan hal yang sama bahagianya dengan anak-anak yang dihiburnya. Sejatinya manusia diberikan pilihan dalam merasakan kehidupan. Jelas terasa jika kita mengalami dua moment sekaligus yaitu sedih dan bahagia. Menangis jika kita sedang sedih dan tertawa jika kita sedang bahagia. Mengapa tidak kita balik pasangan itu menjadi tertawa jika kita sedang sedih dan menangis jika kita sedang bahagia. Jangan dibilang kurang waras jika ada sebagian orang yg mengambil sikap seperti itu. Bisa saja hal itu terjadi karena saat sedang sedih kita tersenyum dan tertawa bahkan syukuran karena menganggap kesedihan ini akan digantikan oleh rahmat Allah yang tak terbatas. Dan bisa saja saat bahagia kita menangis karena mengingat takutnya hal ini sebagai ujian disaat kelapangan sehingga kita lupa bersyukur, lupa beribadah, dan berada dalam kesombongan yang nyata. Mayoritas manusia akan bersikap secara standart dan kembali pada pilihan manusia itu sendiri bagaimana cara menyikapi hidup ini secara baik dan benar menurut konteks yang diimaninya.

Sebatas Pikiran Manusia

Interaksi manusia dengan manusia didalam lingkungan terkadang menimbulkan pengkikisan terhadap keyakinan diri terhadap kekuasaan Tuhan. Kita seakan-akan merasa bahwa kekuasaan ada di manusia yang berada diatas kita. Manusia yang dapat mengatur kehidupan kita bukan diri manusia sendiri itu yang mengatur kehidupannya sendiri. Memang kekuasaan manusia hanya bersifat sementara berbeda dengan kekuasaan Tuhan yang mutlak dan abadi. Manusia hanya bisa melabelkan manusia yang lain menurut standart dunia semata, yaitu dengan materi, pendidikan, fisik, dan berbagai atribut dunia yang terlihat sempurna dan menakjubkan. Manusia tidak mampu menyelami dan memahami esensi manusia yang lain secara ketulusan hati, niat yang baik dan bahkan akhlak yang baik. padahal manusia dan manusia lainnya itu merupakan jenis makhuk yang sama. Mengapa banyak manusia yang tidak memahami manusia yang lain? manusia yang bisa memahami biasanya manusia yang mau membuka pikirannya dan manusia yang pernah merasakan hal yang serupa. Sedangkan manusia yang tidak bisa memahami adalah manusia yang menyempitkan pikirannya dan sudut pandangnya.
Tuhan itu esensinya selalu ada, selalu hadir dihati yang mempunyai keyakinan, mengapa seringkali kita tidak mampu merasakan keberadaan Tuhan ada didekat kita mungkin semua itu karena perlakuan kita terhadap Tuhan. Kita mencari Tuhan disaat susah, namun ketika sedang senang kita melupakannya, dan setelah kembali susah kita mencari Tuhan lagi sampai begitu seterusnya dan hal itupun terjadi berulang-ulang. Sampai pada akhirnya seringkali kita mempersalahkan Tuhan dengan kejadian pahit yang menimpa. Kalau kejadiannya ternyata seperti ini jadi siapa yang mempermainkan siapa? Tuhan yang mempermainkan kita ataukah kita yang mempermainkan Tuhan?
Tuhan membiarkan bukan berarti Tuhan tidak peduli. Dengan alat yang bernama kesabaran itulah, kita dapat mengetahui bahwa Tuhan akan bertindak jika ia berkehendak. Kehendaknya bersifat mutlak. Teruskan proses yang berjalan jangan pernah terhenti karena kelelahan. Jadikan jiwa ini kuat dan olah rasa ketidak berdayaan menjadi sesuatu kepasrahan kaepada yang memiliki segala kekuasaan. Terkadang memang kita seringkali merasa Tuhan pergi meninggalkan kita disaat kita sedang menghadapi kesulitan dan kepahitan dalam hidup, itu hanya sebagian rasa yang mempersalahkan Tuhan tanpa kita sadari mungkin kita yang telah mempermainkan Tuhan . Sebenarnya Tuhan sedang menguji sejauh mana tingkatan keyakinan kita terhadap Nya. 

Minggu, 05 Agustus 2012

Bunga


Biarkan bunga itu di tempatnya, jangan biarkan ia menjalar sehingga menjadi liar.
Aku tak ingin ia tumbuh tak beraturan, aku hanya ingin ia berkembang dengan batasan.
Kalau saja dari dulu tak kubiarkan ia berkembang liar tanpa batasan tentunya ia akan menjadi bunga yang sangat mengagumkan.
Tapi mungkin dengan membiarkan ia menjalar tak tentu arah dan merasakan bagaimana kesulitan ia bertahan melawan cuaca dan lingkungan membuatnya hingga kini masih kuat bertahan.
Bungaku sayang kubiarkan ia berkembang dengan aturan.
Kubiarkan ia berkembang dengan ketentuan.
Kubiarkan ia tumbuh dengan batasan.
Alam akan bersahabat dengan aturan sampai batasan.
Bukan lagi kebebasan yang menyesatkan.
Bukan lagi kembali menjadi tandus setelah bertumbuh.
Aku ingin ia dapat bertumbuh secara tenang dan mengagumkan sebagai warna kehidupan.