Total Tayangan

Jumat, 27 Juni 2014

Bidadari Kecilku

Aku masih hidup, kulihat mata bidadari kecilku menatapku dengan tatapan yang teduh, aku sangat menyukai tatapan matanya, seolah tidak ada satupun yang dia cemaskan dalam hidupnya, dia tidak akan bertanya mengapa aku menangis, dia hanya akan mengusap pipiku dengan usapan yang lembut, lalu kubalas usapannya dengan kecupan lembut di pipinya kemudian kupeluk dia seerat mungkin hingga irama detak jantung kami bersatu.
"Maafkan aku sayang jika selama ini banyak sekali aku mengecewakanmu." 
Aku tau dia bisa merasakan apa yang sedang aku rasakan saat ini, saat kami saling bertatap mata dia berusaha menyelami kedalaman pandanganku yang kosong dan hampa. Aku ingin sekali dapat memainkan peranku tanpa terhanyut perasaan realitas yang sedang aku hadapi saat ini. Aku mampu merelakan kebahagiaanku, kebebasanku, keegoisanku hanya untuknya, namun aku tak mampu membohonginya. Sekali lagi aku mencoba untuk menjadi manusia yang kuat hanya untuknya. 
Kelak suatu saat nanti di masa depan, aku yakin bidadari kecilku mampu menghadapi dan menjalani kehidupannya setangguh aku, dengan atau tanpa didampingi olehku.
"Hidup itu sulit sayang, sulit dipahami, sulit dimengerti, sulit dibayangkan, semuanya berjalan kedepan dan kita tak akan mampu memprediksinya."
Semoga masih ada harapan. Harapan mewujudkan mimpi dan merasakan kebahagiaan.