Total Tayangan

Selasa, 10 Mei 2011

Kunang-kunang


Bulan bercahaya redup, hanya dapat di lihat tanpa mata...

Terbang meninggi, terus meninggi, sehingga ku tak sanggup lagi memandangmu...

Sudah kureguk berbulir-bulir embun, maka izinkan aku jadi bahagia, agar tak dapat lagi ku mampu membedakan arus sungai yang selalu cemburu padaku...

Sehingga tak ada lagi arus ganda mengambang menjadi cermin sampai kau tak sanggup lagi untuk mencintaiku...

Tapi baru saja kulimpahkan terang kewajahnya sebab aku sangat lapar...

Aku pun takjub kenapa ia kian mirip dengan roti gandumku (yang mungkin sudah mengeras seperti batu)...

Bintang-bintang dari pasir biru membuat parasnya kian biru cemerlang...

Kurasa ia ingin membuat sayap, dengan susah payah kukenakan sayapku dan berangsur terbang ke sisa terang...

Kamis, 14 April 2011

Telaga Hati


Kekasihku berada di telaga ungu...
Sedang ia tak ingin diganggu...
Sedang ingin berteman dengan kesunyian yang membisu...
Mungkin juga sedang ingin menghirup udara segar disekitar telaga itu...
Wahai udara berikan yang terbaik untuknya bernafas...
Karena ia bagian dari nafas kehidupanku...
Wahai telaga berikan kesunyian agar ia mampu menjernihkan kalbu...
Harapannya adalah harapanku...
Berharap menjadi jiwa yang satu...
Izinkan aku ikut kedalam telaga itu bersamamu...
Aku tak ingin mengganggu hanya ingin menemanimu hingga akhir hidupku...
Biarkan kesadaranku mewujudkan energi yang baru...
Biarkan kita berjalan didalam energi cinta, menghirup dan menghembuskan udara bersama...
Seperti perjalanan hidup, awalnya sulit tetapi kemudian berhasil menemukan apa yang kita cari...
Cari tempat di telaga hati untuk memaafkan karena keterbatasan dan kekeliruan...
Sempurnakan kadar kejujuran, kesetiaan dan kepercayaan...
Dengan energi cinta kasih karena Allah kita dapat merubah telaga hati yg ungu menjadi biru...