Total Tayangan

Kamis, 30 Agustus 2012

Hitam dan Putih


Dari luar terlihat baik-baik saja, terlihat kokoh, kuat, sempurna, dan bahagia. 
Seakan ia mampu berpijak kepada kehidupan dengan tegak berdiri, sekalipun ia diterpa badai dan goncangan bumi. 
Tidak ada yang mengetahui seberapa besar perjuangannya menjalani hidup. 
Bagaimana ia berjuang disetiap helaan napas dan detakan jantung. 
Bagaimana ia berjuang menyelami diri sendiri mencari kesejatian diri. 
Kita tidak akan pernah tau seperti apa rasanya menyelami diri sendiri yang hitam dan pekat tanpa ada cahaya. 
Mencari cahaya, ia selalu mencari cahaya agar ia dapat hidup. 
Ia membutuhkan cahaya. 
Tapi yang ia temukan hanya cahaya yang remang-remang. 
Kadang ada kadang tidak ada. 
Memang menjadi kokoh dan kuat dalam kehidupan itu tidak mudah. 
Bagi orang yang memiliki pemikiran yang rumit tak berbentuk : (terlihat hitam) 
“Hidup itu adalah tuntutan untuk bahagia” 
Sedangkan seorang jernih dengan pemikiran sederhana : (terlihat putih) 
“Hidup itu adalah dinikmati dengan rasa senang” 
Lalu seperti apakah diri kita sendiri? 
Seseorang dengan pemikiran rumit ataukah seseorang dengan pemikiran sederhana? 
Jiwa dengan pemikiran yang rumit : 
Terlihat baik-baik saja tapi sebenarnya jiwanya terguncang. 
Terlihat sepertinya sih kuat tapi sebenarnya rapuh. 
Pemikirannya rumit seperti labirin yang tidak pernah dibuat jalan keluarnya. 

Sedikit renungan : 

Segalanya sudah ada, yang diberikan sudah banyak oleh Sang Pencipta 
Nikmat apalagi yang dilupakan dan tak dianggap? 

Seperti seorang sahabat inspirasi pernah berkata : 

Putaran kehidupan tiada pernah berhenti. 
Melakoni setiap deretan episode yang dihadirkan utamanya berporos kepada satunya itikad, ucapan, & laku. 
Hitam dan Putih kehadirannya bukan untuk dipertentangkan, itu dihadirkan untuk menyempurnakan ketulusan diri. 

Tidak ada komentar: