Total Tayangan

Kamis, 30 Agustus 2012

Sebatas Pikiran Manusia

Interaksi manusia dengan manusia didalam lingkungan terkadang menimbulkan pengkikisan terhadap keyakinan diri terhadap kekuasaan Tuhan. Kita seakan-akan merasa bahwa kekuasaan ada di manusia yang berada diatas kita. Manusia yang dapat mengatur kehidupan kita bukan diri manusia sendiri itu yang mengatur kehidupannya sendiri. Memang kekuasaan manusia hanya bersifat sementara berbeda dengan kekuasaan Tuhan yang mutlak dan abadi. Manusia hanya bisa melabelkan manusia yang lain menurut standart dunia semata, yaitu dengan materi, pendidikan, fisik, dan berbagai atribut dunia yang terlihat sempurna dan menakjubkan. Manusia tidak mampu menyelami dan memahami esensi manusia yang lain secara ketulusan hati, niat yang baik dan bahkan akhlak yang baik. padahal manusia dan manusia lainnya itu merupakan jenis makhuk yang sama. Mengapa banyak manusia yang tidak memahami manusia yang lain? manusia yang bisa memahami biasanya manusia yang mau membuka pikirannya dan manusia yang pernah merasakan hal yang serupa. Sedangkan manusia yang tidak bisa memahami adalah manusia yang menyempitkan pikirannya dan sudut pandangnya.
Tuhan itu esensinya selalu ada, selalu hadir dihati yang mempunyai keyakinan, mengapa seringkali kita tidak mampu merasakan keberadaan Tuhan ada didekat kita mungkin semua itu karena perlakuan kita terhadap Tuhan. Kita mencari Tuhan disaat susah, namun ketika sedang senang kita melupakannya, dan setelah kembali susah kita mencari Tuhan lagi sampai begitu seterusnya dan hal itupun terjadi berulang-ulang. Sampai pada akhirnya seringkali kita mempersalahkan Tuhan dengan kejadian pahit yang menimpa. Kalau kejadiannya ternyata seperti ini jadi siapa yang mempermainkan siapa? Tuhan yang mempermainkan kita ataukah kita yang mempermainkan Tuhan?
Tuhan membiarkan bukan berarti Tuhan tidak peduli. Dengan alat yang bernama kesabaran itulah, kita dapat mengetahui bahwa Tuhan akan bertindak jika ia berkehendak. Kehendaknya bersifat mutlak. Teruskan proses yang berjalan jangan pernah terhenti karena kelelahan. Jadikan jiwa ini kuat dan olah rasa ketidak berdayaan menjadi sesuatu kepasrahan kaepada yang memiliki segala kekuasaan. Terkadang memang kita seringkali merasa Tuhan pergi meninggalkan kita disaat kita sedang menghadapi kesulitan dan kepahitan dalam hidup, itu hanya sebagian rasa yang mempersalahkan Tuhan tanpa kita sadari mungkin kita yang telah mempermainkan Tuhan . Sebenarnya Tuhan sedang menguji sejauh mana tingkatan keyakinan kita terhadap Nya. 

Tidak ada komentar: